Selamat Datang di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Home » » Kajian Akhlak "Adab Terhadap Orang Tua"

Kajian Akhlak "Adab Terhadap Orang Tua"

Written By Tim Redaksi on Kamis, April 23, 2009 | 4/23/2009

Kajian Akhlak
16 April 2009
Ust. Abu Abdirrahman


وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ

Artinya : Dari Abdullah Ibnu Amar al-'Ash Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua." Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.

Dari hadits diatas, ada beberapa faedah (manfaat) yang dapat kita ambil, diantaranya :

  1. Allah memiliki sifat Ridlo.

    Kita wajib meyakini bahwa Allah Subhanuhu wa Ta’ala memiliki sifat Ridlo, yang sifat ini berbeda dengan sifat Ridlo yang dimiliki oleh manusia.


  2. Menunjukan betapa besar hak kedua orang tua atas anaknya.

    Dalam hal ini Allah Subhanuhu wa Ta’ala mensejajarkan hak-Nya dengan hak dari kedua orang tua. Sebagaimana penjelasan didalam surat Al Luqman ayat ke 14 :
    “… bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Dan hanya kepada Aku tempat kembalimu…”

    Dan juga di dalam sural Al Asraa ayat yang ke 20 :
    “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak…”


  3. Wajibnya seorang anak untuk membuat ridlo kedua orang tuanya dan haramnya membuat murka kedua orang tua.

    Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : “Celaka, celaka dan celakalah, orang yang masih menjumpai kedua orang tuanya ketika keduanya sudah tua, ataupun salah satu dari kedua orang tuanya, tetapi tidak dapat memasukkan dirinya ke dalam syurga”

    Di dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, dari Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu beliau berkata, saya bertanya kepada Rasullullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Amalan apa yang paling dicintai oleh Allah Subhanuhu wa Ta’ala? Maka Beliau menjawab sholat tepat pada waktunya, kemudian saya bertanya lagi, kemudian apa ya Rosululloh? Beliau menjawab lagi, berbakti kepada kedua orang tua, kemudian apa lagi ya Rosulullah? Maka Beliau menjawab lagi, berjihad dijalan Alloh.

    Kemudian di dalam hadits yang lain, yang juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dari Abu Barkah, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : “Tidakkah aku ingin kabarkan kepada kalian tentang dosa besar yang paling besar, yaitu perbuatan menyekutukan Allah Subhanuhu wa Ta’ala (syirik) dan menyakiti kedua orang tua”

  4. Taat kepada orang tua hanya sebatas dalam hal yang baik.

    Hal ini dikarenakan tidak ada ketaatan didalam kemaksiatan. Artinya seorang anak tidak boleh mentaati kedua orang tuanya sehingga meninggalkan perkara-perkara yang sifatnya kewjiban kepada Allah atau untuk bermaksiat kepada Allah Subhanuhu wa Ta’ala. Tetaapi hal ini tidak menjadi alasan untuk tidak berbuat baik kepada orang tua.

    Sebagaiman firman Allah dalam surat luqman ayat yang ke 15, yang artinya:
    “kalau kedua orang tuamu memaksa untuk menyekutukan Aku, dimana engkau tidak memiliki ilmu tentangnya, janganlah engkau taat kepadanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik”

    Dan sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits yang pernah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sampaikan :“Tidak ada ketaatan kepada makhluk didalam maksiat kepada Allah Subhanuhu wa Ta’ala”

    Kemudian di dalam perkara-perkara yang sifatnya mubah, Syehul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Ta’ala, Beliau menyebutkan:
    Seandainya di dalam perkara mubah itu dia tidak taat kepada kedua orang tuanya sehingga membuat kedua orang tuanya tersebut terkena mudharat(berakibat buruk) maka, saat itu dia wajib taat kepada kedua orang tuanya tersebut, dan kemidian seandainya kedua orang tuanya tidak mendapat mudharat karena ketidak taatanya kepada kedua orang tuanya tersebut, maka dalam hal ini pun tetap seseorang tersebut, wajib untuk taat kepada kedua orang tuanya. Wallahu Ta’ala a’lam [ ]

Share this article :

4 komentar:

  1. sebagai anak sudah sewajibnya kita berbakti dan berbuat baik kepada ortu kita...

    BalasHapus
  2. @Pencari Inspirasi: jazakallah sudah bersedia komentar disini, tetep semangat semoga istiqomah.. ^_^V

    BalasHapus
  3. Ass wr wbr. Shahabat, di lafadz hadist tertulis Abdullah Ibnu 'Umar tapi di terjemahnya koq :'Abdullah Ibnu Amar al-'Ash'. Konfirm aja yg benar lafadz demikian atau terjemahnya ya?. Sy Wida Rais Abdullah, Syabab Hizbut Tahrir.
    Lanjutkan dakwah Islam, lanjutkan kehidupan penuh keridhoan dari Ar rahman.
    Af1 wa Jazakallaahi khaira.

    BalasHapus
  4. al-Ash itu bapak Abdullah ibn Umar

    BalasHapus




Ikut Kajian ! ! !

Download Brosure



Informasi Jadwal Kajian & Pelatihan

1. Kajian Aqidah
Bersama Ust. Abdussalam Busyro
Setiap Hari Selasa (*pekan ganjil) Ba'da Maghrib

2. Kajian Pendidikan dalam Islam
Bersama Ust. Fatan Fantastic
Setiap Hari Selasa (*pekan genap) Ba'da Maghrib

3.
Kajian Tafsir Al-Qur'an
Kitab Al-Muyassar
Bersama Ust. Suprianto Pasir, M.Ag
Setiap Hari Rabu Ba'da Maghrib

4. Kajian Tafsir Juz Amma
Bersama Ust. Okrisal Eka Putra, Lc
Setiap Hari Kamis Ba'da Maghrib

5. Kajian Akhlak
Bersama Ust. Abu Abdirrohman
Setiap Hari Jum'at Ba'da Maghrib

6. Pelatihan Tilawatil Qur'an
Bersama Ust. Ngaliman (Qori' Nasional)
Setiap Hari Sabtu Ba'da Maghrib

7. Pelatihan Adzan
Bersama Alumni TMUA UII
Setiap Hari Sabtu & Ahad Ba'da Shubuh


 
Support : Creating Website | Forum Berbagi | Ulil Albab UII
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. : Ulil Albab Cahaya UII : - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Forum Berbagi