Mukena Kita. . . . Masjid Ulil Albab

Mukena Kita….Masjid Ulil Albab

*Nurul Mj

Apa sih mukena itu??

Bagaimana bentuk mukena itu??

Seperti itulah pertanyaan-pertanyaan yang keluar ketika seorang asing mendengar sebuah kata yang juga asing di telinga mereka, semisal anak kecil yang selalu ingin tahu, terlalu ingin tahu dengan sesuatu hal yang baru.

Jadi, mukena itu apa sih? Mukena atau orang jawa bilang rukuh adalah alat sholat wanita yang dipakai untuk menutupi aurat ketika sholat, dan dikhususkan untuk wanita saja. Mukena ini berbentuk seperti jubbah, yaitu baju panjang yang hanya menampakkan muka dan pergelangan tangan. Sekarang ini, mukena yang biasa dijumpai tidak hanya berbentuk jubbah, tetapi mukena yang berupa setelan potongan rok dan atasan. Warna dan motif mukena pun juga bervariasi, yang dulunya hanya putih polos saja, sekarang dimodifikasi dengan berbagai motif dan warna hingga tampak menarik.

Nah, kalau di masjid Ulil Albab sendiri mukena yang digunakan adalah yang berbentuk jubbah maupun potongan, warnanya juga bervariasi..

Sebelumnya, mungkin bagi yang belum mengenal Masjid Ulil Albab atau biasa disingkat dengan MUA. Masjid ini terletak di UII, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Lokasinya cukup strategis, karena berada paling depan dari kampus itu ketika memasuki kampus UII.

Kembali ketopik bahasan tentang mukena yang ada di Masjid Ulil Albab. Di Masjid Ulil Albab ini menggunakan jenis mukena jubbah maupun potongan, seperti yang telah disebut di atas, untuk yang berbentuk jubbah, mayoritasnya berwarna hijau dengan tulisan bordir UlilAlbab di belakangnya. Warna hijau tersebut juga mempunyai filosofi, kenapa MUA memilih warna hijau untuk mukenanya, walaupun tidak semua mukenanya berwarna hijau. Awalnya, warna hijautersebut dipilih karena terlihat sejuk, kemudian menyesuaikan dengan UlilAlbab yang berlambangkan warna hijau yang mempunyai makna keimanan, keislaman, kehidupan dan kemakmuran, dan karena hijau adalah warna surga. Mukena Masjid Ulil Albab cukup panjang dan menutup seluruh aurat wanita. Sesuai dengan kriteria pakaian sholat.

Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Mengenakan pakaian di dalam shalat adalah dalam rangka menunaikan hak Allah maka tidak boleh seseorang shalat ataupun thawaf dalam keadaan telanjang walaupun ia berada sendirian di malam hari. Maka dengan ini diketahuilah bahwa mengenakan pakaian di dalam shalat bukan karena ingin menutup tubuh dari pandangan manusia karena ada perbedaan antara pakaian yang dikenakan untuk berhijab dari pandangan manusia dengan pakaian yang dikenakan ketika shalat”.

Ibnu Qudamah mengatakan: “Disenangi bagi wanita untuk shalat mengenakan dira` yaitu pakaian yang sama dengan gamis hanya saja dira` ini lebar dan panjang menutupi sampai kedua telapak kaki kemudian mengenakan kerudung yang menutupi kepala dan leher dilengkapi dengan jilbab yang diselimutkan ketubuh di atas dira`. Demikian yang diriwayatkan dari ‘Umar putra beliau ‘Aisyah Ubaidah As-Salmani dan ‘Atha.

Sesuai dengan hadist tersebut, maka bisa dikatakan mukena Masjid Ulil Albab telah memenuhi kriteria.  Mukena tersebut juga –insyaallah- terjaga kebersihannya dan terhindar dari najis. Dari divisi sarana dan prasarana Takmir Masjid Ulil Albab sendiri mempunyai jadwal pencucian mukena yaitu setiap dua minggu sekali. Sehingga mukena tersebut selalu terlihat bersih dan harum dan sangat nyaman ketika dipakai untuk sholat. Berusaha menjaga agar keadaan mukena tetap bersih dan rapi, maka setelah memakai mukena tersebut kemudian dilipat dan disimpan di dalam almari lagi. Dan supaya jama’ah juga ikut serta dalam menjaga kebersihan dan kerapian mukena, maka pihak sarana dan prasarana takmir Masjid Ulil Albab mengingatkan dengan membuat tulisan  yang kemudian ditempel di pintu almari tersebut. Dengan harapan jama’ah putri ikut pula berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan kerapian masjid khusunya untuk bagian mukena….

-sekian-

Nurul Muthmainatul Jannah
Bendahara II
Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia