Selamat Datang di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Home » » Keutamaan Sabar

Keutamaan Sabar

Written By Abul on Sabtu, Juni 09, 2012 | 6/09/2012

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْاصْبِرُواْوَصَابِرُواْوَرَابِطُواْوَاتَّقُواْاللّهَلَعَلَّكُمْتُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.”
(QS. Ali ‘Imraan [3] :200)

Imam Ahmad berkata, “Suatu ketika Abu Bakar sakit kemudian para sahabat menjenguknya. Para sahabat berkata, “Maukah jika kami panggilkan untukmu seorang tabib?”Abu bakar menjawab, “Sungguh, aku sudah diperiksa oleh tabib,” Mereka kembali bartanya, “Apa yang dikatakan tabib padamu?”Abu Bakar menjawab, “Sungguh, aku selalu melakukan apa yang aku inginkan.”
Umar bin Khathab juga mengatakan, “Kehidupan yang paling mulia yang kami rasakan ialah ketika kami menjalaninya dengan kesabaran, jika seseorang mempunyai sifat sabar, sungguh dia adalah seorang yang mulia.” Selain itu beliau berkata, “Seorang hamba yang diberi nikmat oleh Allah , kemudian Allah mengambil nikmat tersebut tapi hamba tersebut menghadapinya dengan sabar, maka Allah swt akan menggantikan nikmat yang diambil itu dengan yang lebih baik.
Sahabat Ali ra mengatakan, “Ketahuilah bahwa kedudukan sabar di dalam iman ialah seperti kedudukan kepala bagi tubuh. Jika kepala itu terpotong maka tubuh akan binasa.”Kemudian Ali berteriak, “Ketahuilah bahwa seorang yang tidak sabar tidak mungkin bisa beriman.”

Al-Hasan berkata, “Sabar merupakan satu di antara tabungan kebaikan. Allah swt tidak akan memberikan sifat sabar kecuali kepada hamba yang mulia di sisi Allah.”
Ubai bin Umair berkata, “Tidaklah hati yang sedih dan meneteskan air mata itu tanda ketidaksabaran. Ketidaksabaran itu ialah jika mengucapkan kata-kata keji dan berprasangka buruk.”
Suatu ketika Umair bin Bukair bersenandung,
Aku bersabar karena sabar itu sebaik-baik pemberi peringatan
Jikalau kegelisahan itu baik bagiku niscaya aku akan gelisah
Aku akan menahan air mataku dan akan kukembalikan kembali ke dalm mataku
Walaupun hatiku saat itu menangis

Sabar = Separuh Iman
Di antara keutamaan sabar ialah ia merupakan separuh dari keimanan. Abdullah bin Mas’ud ra, berkata, “Iman itu terdiri dari dua hal, yaitu sabar dan syukur. Oleh karena itu Allah swt mengumpulkan sifat sabar dan syukur di dalam firman-Nya,
“…Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang sabar dan bersyukur.” (Q.S. Ibrahim[14] : 5)
Rasulullah SAW juga menerangkan tentang keutamaan sabar, “Orang yang makan disertai dengan rasa syukur sederajat dengan orang yang berpuasa dan sabar.” (HR. Bukhari)
Inilah, sua sejoli dalam islam yang menjadikan orang-orangnya penuh dengan kekuatan dan keajaiban, sabar dan syukur. Membuat insan yang lemah menjadi manusia super yang kadang kita terheran-heran dibuatnya karena begitu tegarnya ia dalam menjalani kehidupan. Dalam satu perspektif menerima dengan ikhlas segala hal dari Allah SWT, namun disis lain mampu menahan dan tegar menghadapi segala cobaan. Inilah duet pusaka kehidupan, sabar dan syukur. Tidak aneh jika kedudukan sabar ini seperti kedudukan kepala bagi tubuh.
Ketika Nabi SAW ditanya tentang amalan-amalan yang paling utama, beliau menjawab, Hendaklah engkau berpuasa, karena tidak ada yang menyamai pahala puasa.” Kemudian dalam firman Allah juga disebutkan,
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu…” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 45)
Yang dimaksud dengan sabar dan shalat ialah puasa. Puasa ini lah kunci kesabaran dan keimanan kita. Baik puasanya maka baik pula sabarnya dalam kehidupan dunia ini. Namun semakin meremehkan puasa dan menganggapnya sepele maka tingkat sabar dalam sanubarinya maasih dipertanyakan. Oleh sebab itu,sebagian ulama salaf mengatakan bahwa, “Puasa merupakan separuh dari kesabaran.” Hal itu karena sabar ialah menahan nafsu dari godaan-godaan amarah.

Sabar, Sabar, dan Sabar
Di antara keutamaan-keutamaan sabar ialah Allah swt mengumpulkan tiga perkara untuk orang-orang yang sabar dan tidak dikumpulkan kepada selain mereka. Yaitu doa untuk orang-orang yang sabar, belas kasih, dan hidayah Allah untuk mereka. Allah swt berfirman,
“…Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami (kembali).” Mereka itulah orang-orang yang memperoleh ampunan, dan yang mendapat petunjuk.”(Q.S. Al-Baqarah [2] : 155-157)
Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa hamba yang sabar akan melakukan hal yang mulia saat menghadapi musibah. Hamba tersebut mengatakan, “Bagaimana kau tidak bersabar, padahal Allah sudah menjanjikan bagi orang yang sabar dengan tiga bagian, setiap bagian itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Diantara keutamaan-keutamaan sabar yang lain ialah sesungguhnya Allah memberitahukan bahwa para malaikat-Nya mengucapkan salam bagi hamba yang bersabar. Kesabaran itu mengantarkan mereka ke dalam surga kelak. Sebagaimana firman Allah,
“…Sedangkan para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera bagi kalian karena kesabaran kalian, maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” (Q.S. Ar-Ra’d [13] : 23-24)
Diantara keutamaan sabar ialah bahwa Allah menimpakan kerugian bagi orang yang tidak beriman, bukan pelaku kebenaran dan bukan pula orang-orang yang sabar. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi keuntungan selain menjadi orang-orang yang beriman dan bersabar. Allah berfirman,
 إِلَّاالَّذِينَآمَنُواوَعَمِلُواالصَّالِحَاتِوَتَوَاصَوْابِالْحَقِّوَتَوَاصَوْابِالصَّبْرِ , الْإِنسَانَلَفِيخُسْرٍإِنَّ,وَالْعَصْرِ 
“Demi masa.Sesungguhnya manusia sungguh berada di dalam kerugian.Melainkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati di dalam kesabaran.”(Q.S. Al-‘Ashr [103] : 1-3)
Oleh karena itu, Imam Syafi’I memberikan komentar tentang surat tersebut dengan berkata, “Seandainya semua manusia memikirkan kandungan surat ini, sungguh sudah cukup bagi mereka. Karena sesungguhnya kesempurnaan keimanan seorang hamba terletak pada kesempurnaan dua kekuatan. Yaitu kekuatan ilmu dan kekuatan amal –iman dan amal salih. Hal itu membutuhkan kesempurnaan yang lain yaitu saling memberikan nasihat dengan kebenaran dan kesabaran. Sedangkan hal yang paling mendasar dari itu semua adalah kesabaran itu sendiri. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan untuk tetap istiqomah mengaplikasikan kesabaran ini dalam segala aspek kehidupan kita.
Wallâhu a’lam bi ash-shawâb []
Nisrani Cipto
Akuntansi D3 Ekonomi UII
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !




Ikut Kajian ! ! !

Download Brosure



Informasi Jadwal Kajian & Pelatihan

1. Kajian Aqidah
Bersama Ust. Abdussalam Busyro
Setiap Hari Selasa (*pekan ganjil) Ba'da Maghrib

2. Kajian Pendidikan dalam Islam
Bersama Ust. Fatan Fantastic
Setiap Hari Selasa (*pekan genap) Ba'da Maghrib

3.
Kajian Tafsir Al-Qur'an
Kitab Al-Muyassar
Bersama Ust. Suprianto Pasir, M.Ag
Setiap Hari Rabu Ba'da Maghrib

4. Kajian Tafsir Juz Amma
Bersama Ust. Okrisal Eka Putra, Lc
Setiap Hari Kamis Ba'da Maghrib

5. Kajian Akhlak
Bersama Ust. Abu Abdirrohman
Setiap Hari Jum'at Ba'da Maghrib

6. Pelatihan Tilawatil Qur'an
Bersama Ust. Ngaliman (Qori' Nasional)
Setiap Hari Sabtu Ba'da Maghrib

7. Pelatihan Adzan
Bersama Alumni TMUA UII
Setiap Hari Sabtu & Ahad Ba'da Shubuh


 
Support : Creating Website | Forum Berbagi | Ulil Albab UII
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. : Ulil Albab Cahaya UII : - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Forum Berbagi