Selamat Datang di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Home » » Antara Nanti, Sekarang dan Masa Lampau

Antara Nanti, Sekarang dan Masa Lampau

Written By Abul on Selasa, Mei 29, 2012 | 5/29/2012


Antara sekarang nanti dan masa lampau memang memiliki arti jauh dari sama, tidak ada kesamaan sama sekali jika kita melihat masa yang akan kita lalui atau masa lalu. Jika sekarang kita remaja, menuntut ilmu dann hal-hal lain yang tidak dapat kita perbuat pada masa lalu maka itulah arti perbedaan yang dimaksud dalam topic kali ini.


Sesungguhnya yang menentukan perbedaan antara masa-masa tersebut adalah waktu. karena waktu adalah penentu segalanya, dialah pedoman hidup, target, tujuan bahkan harapan. Maha Sempurna Allah yang telah menciptakan waktu untuk umat manusia. Tanpa waktu manusia tidak akan mencapai sesuatu hal yang berharga dalam hidupnya. Walau kadang manusia sadar bahwa waktu kadang bisa membuat dia sadar akan hidup tapi terkadang waktu juga bisa membuat manusia terlena  dalam hidup.  Waktu memang menentukan arti hidup buat manusia selamanya. Waktu diciptakan Allah SWT untuk menjadi pedoman kehidupan seluruh manusia didunia. Tanpa waktu tidak akan berjalan kehidupan. Tidak akan ada tujuan,harapan, usaha, prestasi dan lain sebagainya. Karena dia memang penentu segalanya. Apakah dia akan berhasil ataukah dia akan merugi dengan waktu yang dia miliki.


Allah SWT. Bersabda dalam kalam sucinya :

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” ( Al-Ashar : 1-3 ).

Oleh karena itu, suatu keharusan bagi umat manusia untuk menyadari masa-masa yang telah dilewati, masa yang dijalani bahkan masa yang akan datang bagi kehidupannya. Suatu kewajiban untuk selalu intropeksi diri dimana sekarang,kepada  siapa ,untuk apa,  kapan,  bahkan harus bagaimana diri kita dengan masa-masa tersebut. Apakah akan kita lalui dijalan-Nya atau bahkan harus berbelok bukan dari jalan-Nya. Masing masing individual manusialah yang menentukan jalannya , bukan temannya. Orang tuanya, sahabatnya bahkan tetangganya. 

Allah menciptakan dunia amat sangat serasi dan selaras. Tidak akan ada yang dapat menandingi keselarasan ini. Dia selalu menciptakan bumi dengan persamaan dan perbedaan. Karena, tanpa ada dua sisi yang tidak sama , tidak aka nada variasi atau ragam kehidupan , dan hal itu akan menjadi sifat yang linier dan monoton. Padahal Allah menciptakan dengan keindahan yang tiada bandingnya Malam dan siang, pagi dan petang,langit dan bumi, daratan dan samudra, air dan tanah, hitam dan putih,  manis dan pahit, Kaya dan miskin, pintar dan bodoh , tua dan muda. Bahagia dan kecewa, senang dan susah dan lain sebagainya. Dua bagian yang berbeda dan segalanya amat sangat bersinambungan.. tidak ada yang mampu menandingi kelarasan hal tersebut. Maka tidak ada salahnya jika sebuah kutipan kalimat terkenal  dari John F.Kenedy, yaitu : “ Jangan tanyakan apa yang telah Negara berikan padamu, tapi bertanyalah apa yang telah kamu berikan unuk negaramu”. Dan hal itu dapat diartikan untuk muslimin agar menyadari apa yang telah perbuat untuk agamanya dan tuhannya bukan menanyakan apa yang telah agama dan tuhan berikan pada mereka.
Allahhu akbar.. andai semua manusia menyadari hal ini… Allah bersabda dalam firmannya :

“ Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Ar-Rohman : 13).

Sekarang, nanti dan masa lalu adalah  hal yang berbeda, adakalanya mereka mengetahui antara nanti,  sekarang dan masa lalu dan adakalanya mereka tidak mengetahui hal tersebut. Amat sangatlah merugi umat manusia yang tidak mengetahuinya. Yang dimaksud nanti dan sekarang dari definisinya adalah kehidupan manusia sekarang atau nanati. Baik itu fisik dan rohaninya. Sejatinya manusia adalah satu satunya makhluk yang diciptakan Allah dengan kesempurnaan yang tidak dianugrahi pada makhluk lain. Kehidupan sekarang tentulah tidak sama dengan kehidupan lampau atau nanti, banyak hal yang berbeda yang akan didapatkan seluruh umat manusia. Apakah dia akan mendapatkan hal hal yang lebih baik dari sebelumnya di kehidpan nanati atau malah kehidupan dulu yang baik baginya. Wallahu A’lam. Manusia tidak akan bisa memprediksi hal hal di luar kemampuan akal dan pikiran yang diberikan Allah padanya. Karena jika manusia tahu apa yang akan terjadi apalagi tentang nasib dan kiamat. Dapat dipastikan jalan raya, restoran, kantor akan sepi. Karena umat akan di sibukkan dengan amalan dan ibadah yang akan mereka pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.

Akal memang tidak akan dapat memprediksi tentang peluang kehidupan nanti. Karena akal manusia tidaklah sama dengan akal Tuhan. Dan Inti dari antara masa nanti, sekarang,dan masa lalu adalah manusia di perintahkan untuk dapat melihat peluang akan jadi apa di kehidupan nanti. Berpikirlah akan “ Nanti bagaimana” bukan “ bagaiman nantilah”. Hidup memang harus dijalani tapi bukan berarti tidak dipikirkan sama sekali. Kehidupan dunia ini hanya sementara sekali. Tidak dapat kita prediksikan kapan kita akan menhadap ilahi. Anggaplah hidup didunia seperti musafir yang singgah untuk berteduh, tapi janganlah pernah mengganggap hidup seperti raja yang istirahat di kamarnya.  Rasul pernah berkata untuk kaum musilimin :

“ Beribadahlah seakan akan kamu akan mati besok, dan bekerjalah seperti kamu akan hidup selamanya”
“Ingat pada dunia halal. Tapi haram untuk melupakan akhirat. “ karena jika salah satu dari hal tersebut dilupakan maka tidak akan sempurna hidup yang dijalani. Karena manusia bukan malaikat , Syaithan bahkan Khalik. Manusia hanyalah makhluk yang diciptakan oleh khalik, atau hamba yang diwujudkan oelh Tuhannya. Amat sangat merugi jika seorang hamba tidak mengetahui ilmu yang diajarkan Rabbinya. Yaitu ilmu tentang masa dan waktu. baik itu sekarang, nanti atau masa lalu. Dengan masa lalu, manusia belajar untuk menjadi lebih baik di masa mendatang, dengan masa sekarang, manusia berpikir apa yang akan dilakukannya, dan dengan masa datang manusia menjadi arif dan bijaksana apa yang akan dihadapinya. Dengan berpikir cara seperti itulah manusia mampu menilai dirinya, apakah dia kalah di kehidupan masa lalunya, menang di kehidupan sekarang atau bahkan Berjaya di kehidupan nanti. Wallahu A’lam Bis Showab.
Rini Eka Febriani
Mahasiswi Statistika FMIPA UII 2011
Takmirah Masjid Ulil Albab UII
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !




Ikut Kajian ! ! !

Download Brosure



Informasi Jadwal Kajian & Pelatihan

1. Kajian Aqidah
Bersama Ust. Abdussalam Busyro
Setiap Hari Selasa (*pekan ganjil) Ba'da Maghrib

2. Kajian Pendidikan dalam Islam
Bersama Ust. Fatan Fantastic
Setiap Hari Selasa (*pekan genap) Ba'da Maghrib

3.
Kajian Tafsir Al-Qur'an
Kitab Al-Muyassar
Bersama Ust. Suprianto Pasir, M.Ag
Setiap Hari Rabu Ba'da Maghrib

4. Kajian Tafsir Juz Amma
Bersama Ust. Okrisal Eka Putra, Lc
Setiap Hari Kamis Ba'da Maghrib

5. Kajian Akhlak
Bersama Ust. Abu Abdirrohman
Setiap Hari Jum'at Ba'da Maghrib

6. Pelatihan Tilawatil Qur'an
Bersama Ust. Ngaliman (Qori' Nasional)
Setiap Hari Sabtu Ba'da Maghrib

7. Pelatihan Adzan
Bersama Alumni TMUA UII
Setiap Hari Sabtu & Ahad Ba'da Shubuh


 
Support : Creating Website | Forum Berbagi | Ulil Albab UII
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. : Ulil Albab Cahaya UII : - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Forum Berbagi