MUSYKER
TAKMIR MASJID
ULIL ALBAB
(29/2/2012)
Takmir Masjid Ulil Albab (disingkat TMUA) menyelenggarakan MUSYKER (Musyawarah
Kerja) untuk periode 1433-1434 H. Acara ini diselenggarakan guna membahas dan
menetapkan segala program kerja 1 periode kedepan yang akan direalisasikan oleh
pengurus TMUA. Acara yang dikemas dalam dua hari ini bertempat di ruang siding
DPPAI (sebelah selatan) dan diikuti oleh seluruh Pengurus TMUA.
Musyawarah dibuka oleh ketua TMUA yang baru, saudara
Ali hasan Syamsudin, yang sekaligus sebagai pemimpin rapat. Sang ketua berpesan
agar seluruh anggota rapat dapat berperan aktif serta mengemukakan gagasan
dalam pembahasan program kerja kali ini. “Pembahasan kali ini menyangkut
program kita kedepan, kemajuan atau kemunduran Masjid Ulil Albab akan
ditentukan pada program yang akan kita jalankan” sahutnya.
Dengan metode presentasi, rancangan program kerja
yang telah tersusun disampaikan. Kemudian dibuka sesi diskusi yang memberikan
kesempatan dan kebebasan bagi forum untuk menyanggah, memberikan masukan,
menolak maupun mengusulkan ide guna tersusunnya program kerja yang baik serta
tercapainya kesepakatan bersama.
Dimulai
dari program kerja sekretaris, saudara Harun Abdul Aziz selaku sekretaris 1
mengawali dengan mempresntasikan programnya. Dalam presentasinya, focus program
ialah pada disiplin pengarsipan data dan pelaporan yang selama ini dianggap
masih terbengkalai. Dilanjutkan dengan program kerja bendahara yang mengatakan
bahwa kinerja bendahara periode ini akan lebih memprioritaskan pada transparansi
data keuangan dan akan memaksimalkan penggunaan dana untuk keperluan dan
pemakmuran masjid. Saudara Lanjar Kurniawan selaku bendahara 1 juga memaparkan bagaimana sumber dana didapat
oleh Masjid Ulil Albab.
Presentasi
dilanjutkan pada tiap divisi. Dari enam divisi yang dibentuk dalam kepengurusan
periode 1433-1434 H ini, divisi Syiar Ibadah yang diketuai oleh Ahmad Arif
Syarif mendapat kesempatan pertama untuk mempersentasikan program kerja. Dalam
kesempatan ini, divisi Syiar Ibadan menyampaikan bahwa dalam programnya
terdapat beberapa program kerja baru yang bertujuan untuk melanjutkan program
kerja sebelumnya dengan kinerja yang lebih maksimal.
Divisi
Jumatan adalah divisi kedua sekaligus menutup persentasi pada musyawarah kerja hari
pertama (29/2). Divisi Jumatan yang diketuai oleh Indra Saputra jaya ini banyak
melakukan penggebrakan dalam rancangan program kerja yang telah dirancang
bersama staffnya. Divisi Jumatan kali ini menambah program dengan diadakannya
kegiatan sosial yang akan terangkai dengan kegiatan sholat Jum’at di Ulil
Albab. Selain itu divisi jumatan akan menambah pelayanan kepada jamaah, antara
lain : pengadaaan minyak wangi gratis, jamuan jamaah dan jamuan istimewa. Study
banding akan dilakukan oleh divisi ini guna menambah refrensi dan inspirasi
terkait peningkatan mutu kualitas ibadah jumatan di Masjid Ulil Albab.
Pada
hari kedua (1/3) musyawarah yang mengambil tempat di Ruang Sidang DPPAI
(sebelah selatan) dibuka dengan pembacaan Al-Quran oleh Syarif Hidayatullah
Hasibuan.
Siti
Zahrah selaku ketua Divisi Pembinaan dan Kaderisasi (Pemkad) membuka persentasi
hari kedua dengan penjabaran rancangan kinerja divisi Pemkad yang memiliki
tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan tiap kader TMUA. Divisi yang baru
terbentuk pada periode ini mendapatkan banyak sekali masukan serta kritikan
terkait dengan program kerja yang dirancang.
Lebih
memaksimalkan publikasi kegiatan MUA dan TMUA dengan mengoptimalkan seluruh
media komunikasi dan informasi yang ada, merupakan target yang ingin diwujudkan
oleh Divisi Simpanan Produksi (Sim-Pro) yang diketuai oleh Rahmansyah.
Dilanjutkan
presentasi oleh Divisi Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang mendapat pesan dari
anggota lain agar seluruh staff yang diketuai
oleh Cheppy Permana tersebut dapat benar-benar lebih memperhatikan pelayanan
dan kenyamanan jamaah. Selain itu juga dituntut agar lebih jeli, peka, serta
teliti terhadap keperluan dan kepentingan yang dibutuhkan masjid serta jamaah.
Kemudian
dilanjutkan divisi kemuslimahan yang keseluruhan anggotanya adalah akhwat
(wanita. Red) dengan kepala divisi Nurul Qodariah yang menyampaikan bahwa
program kerja yang keseluruhan bertujuan untuk lebih memberdayakan wanita
tersebut mendapat banyak masukan agar ada pertimbangan tentang pembenahan
program kerja kemuslimahan.
Divisi
Relasi Publik (Re-Pub) sebagai divisi terakhir yang mempersentasikan program
kerjanya memaparkan dengan sangat bersemangat mengenai rancangan kinerja Re-Pub
untuk periode ini. Divisi yang memiliki cita-cita agar Masjid Ulil albab dapat
dikenal secara Internasional ini akan lebih banyak mencari link guna
memperkenalkan Ulil Albab pada dunia. Sebagai urat syaraf Masjid Ulil Albab,
Re-Pub siap menjalin dan menjaga citra Masjid Ulil Albab di mata UII,
Masyarakat maupun secara Nasional.
“Diharapkan agar
seluruh TMUA dapat tetap bersemangat, saling membantu dan tetap kompak dalam
melaksanakan tugas yang telah diamanatkan.” Ungkap ketua TMUA sebelum menutup musyawarah
kerja pada malam itu. Akhirnya Musyawarah ini ditutup dengan beristighfar memohon
ampun kepada Allah SWT dan hamdalah.
Vivi
Isniawati
Div.
Sarana Prasarana TMUA
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !