Selamat Datang di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Home » » Review Kajian Tafsir Al-Qur'an

Review Kajian Tafsir Al-Qur'an

Written By van Tovich on Kamis, Februari 05, 2009 | 2/05/2009

Surat Al-Baqarah Ayat 8-16 Golongan Orang Munafik Bagian 1

Setelah pada awal surat al-Baqarah menyebutkan ciri-ciri orang beriman (1-5), kemudian dilanjutkan dengan golongan orang-orang kafir (6-7), Allah menerangkan tentang golongan orang munafik dengan konteks yang lebih panjang, yakni sejumlah 13 ayat (8-20). Begitu rumitnya memahami orang munafik itu sehingga Allah harus menjelaskan secara lebih terperinci dan lebih lengkap daripada ayat tentang golongan orang beriman dan orang kafir agar Rasulullah orang beriman lebih berhati-hati. Karena seungguhnya orang munafik itu menyimpan kekafirannya dalam hati, dan menampakkan keimanan dalam perilakunya.

Ayat 8 :
“Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.”

Diawali dengan menggunakan ( ﻤﻦ ) yang berarti litab’idiyyah menunjukkan sebagian, jadi tidak seluruhnya, dan dilanjutkan dengan ( ﺍﻠﻨﺎﺲ ) yang menggunakan alif laam ma’rifah, berarti menunjukkan kepada umat atau kelompok tertentu.
Dimanakah golongan tertentu tersebut? Yaitu di kota Madinah, karena di kota Mekkah hanya ada dua golongan saja, antara yang beriman dan yang kafir. Orang munafik muncul di kota Madinah yang dipelopori oleh seorang bangsawan yang bernama Abdullah bin Ubay bin Salul dan anak buahnya. Yang sesungguhnya mereka merasa tergeser kedudukannya setelah Nabi SAW hijrah ke Yasrib (Madinah). Jika seandainya Rasulullah SAW tidak hijrah ke Madinah, maka Ubay bin Salul itu akan menjadi penguasa di kota Madinah diatas suku-suku yang lain.

Hijrah Nabi yang didukung oleh sebagian besar penduduk Madinah itulah yang menggeser popularitas Ubay bin Salul, sehingga menimbulkan kebencian dalam dirinya. Untuk menutupi kebencian dan kekafirannya maka ia mengatakan beriman kepada Allah dan hari akhir. Tapi Allah menjelaskan bahwa seseungguhnya mereka tidak beriman.

Ayat 9:
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka Hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.”

Alasan kenapa mereka bersikap ganda, karena mereka ingin menipu Allah. Ada dua kata yang berdekatan ( ﻴﺨﺪﻋﻮﻦ ) dan ( ﻴﺨﺎﺪﻋﻮﻦ ) dengan tambahan huruf alif yang berarti sungguh ingin menipu Rasulullah dan orang beriman. Tujuannya adalah menipu Rasul, karena mereka tahu bahwa Allah tidak dapat ditipu. Allah menerangkan barang siapa yang menipu utusan Allah sama saja dengan menipu Allah. Barang siapa menghinakan utusan Allah maka sama saja menghina Allah. Tapi Allah menyatakan bahwasannya mereka tidak akan bisa memperdaya Allah dan Rasul-Nya kecuali mereka memperdaya diri mereka sendiri. Allah menggunakan ( ﻴﺸﻌﺮﻮﻦ) yang memiliki arti bahwasannya hati mereka benar-benar sudah tidak merasakannya. Di dunia Allah memberikan penyakit, dan di akhirat kelak Allah menimpakan adzab yang pedih dengan sebab apa-apa yang mereka dustakan.
Kenapa mereka ingin memperdaya Rasul dan orang-orang beriman? Jawabannya ada pada ayat berikutnya.

Ayat 10:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”

Karena sesungguhnya dalam hati mereka ada penyakit ( ﻤﺮﺾ ), dengan isim nakirah, bermakna umum, sehingga akan mengandung berbagai macam penyakit hati, diantaranya sombong, iri, dengki dan penyakit hati yang lainnya. Dan Allah akan terus menambah penyakit dalam hati mereka.
Allah menambah penyakit hati mereka dengan berbagai kemenangan dan kemajuan yang luar biasa yang dicapai Rasulullah dan orang-orang beriman. Dan sesungguhnya kemajuan umat Islam itulah yang tidak pernah mereka harapkan.

Ayat 11-12:
“(11) Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (12) Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.”

Mereka mengadakan kerusakan baik secara fisik maupun moral. Salah satu dari kerusakan yang mereka perbuat adalah madar, yaitu jika ada dua orang yang sedang besengketa, maka mereka memprovokasi dan mengadu domba diantara keduanya. Allah kembali menegurnya, tetapi mereka beralasan ingin mendamaikan diantara keduanya.
Allah menerangkan bahwasannya mereka tidak pernah berniat membuat perbaikan, akan tetapi mereka hanya ingin berbuat kekacauan dan kerusakan. Sekali lagi mereka tidak bisa merasakan kerusakan yang telah mereka lakukan.

Ayat 13:
“Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.”

Jika mereka dinasehati agar beriman dengan sebenar-benarnya iman seperti imannya sahabat Nabi, mereka menjawab dengan kesombongannya. Jawaban mereka menggunakan bahasa yang mengejek dengan menganggap orang-orang yang beriman itu orang-orang yang bodoh. Tapi Allah menegaskan bahwasannya merekalah sebenarnya orang-orang yang bodoh. Dan lebih parahnya lagi, mereka tidak pernah mengetahui.

Ayat 14-15 :
(14)“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."(15)“Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.”

Karena orang munafik itu bermuka dua, menerapkan kebijakan ganda, sehingga tidak dapat dipegang apa yang mereka ucapkan. Jika berada di tengah-tengah orang beriman, mereka mengaku beriman. Akan tetapi jika mereka telah kembali kepada kroni-kroni mereka, pemimpin-pemimpin jahat mereka yang disebut dengan ( ﺸﻴﺎﻄﻴﻨﻬﻢ ), mereka mengatakan bahwasannya mereka masih tetap golongan mereka. Kebersamaan mereka bersama orang mukmin hanyalah untuk memperolok saja.
Tetapi Allah lah yang akan membalas olok-olok mereka, dan akan terus memperpanjang gerak-gerik perilaku melampaui batas mereka. Menolak petunjuk dari Allah, sehingga mereka tetap kebingungan dalam kesesatan mereka. Seperti orang buta, tidak dapat melihat sesuatu.

Ayat 16:
“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.”

Merekalah (orang-orang munafik) adalah orang-orang yang menukar kesesatan dengan petunjuk. Maknanya adalah ketika Allah memberikan petunjuk pada diri mereka, mereka malah menolak, bahkan mengeluarkan petunjuk tersebut dan mengambil kesesatan. Sehingga sekali-kali mereka tidak akan mendapatkan keuntungan pada hidup mereka. Ibaratnya mereka hendak menukar 3 gram emas yang mereka miliki dengan 3 gram perak, apakah akan mereka dapatkan keuntungan dari perdagangan tersebut. Dan mereka bukan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk atau orang-rang yang memiliki hidayah (petunjuk.) Wallahu a’lam

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !




Ikut Kajian ! ! !

Download Brosure



Informasi Jadwal Kajian & Pelatihan

1. Kajian Aqidah
Bersama Ust. Abdussalam Busyro
Setiap Hari Selasa (*pekan ganjil) Ba'da Maghrib

2. Kajian Pendidikan dalam Islam
Bersama Ust. Fatan Fantastic
Setiap Hari Selasa (*pekan genap) Ba'da Maghrib

3.
Kajian Tafsir Al-Qur'an
Kitab Al-Muyassar
Bersama Ust. Suprianto Pasir, M.Ag
Setiap Hari Rabu Ba'da Maghrib

4. Kajian Tafsir Juz Amma
Bersama Ust. Okrisal Eka Putra, Lc
Setiap Hari Kamis Ba'da Maghrib

5. Kajian Akhlak
Bersama Ust. Abu Abdirrohman
Setiap Hari Jum'at Ba'da Maghrib

6. Pelatihan Tilawatil Qur'an
Bersama Ust. Ngaliman (Qori' Nasional)
Setiap Hari Sabtu Ba'da Maghrib

7. Pelatihan Adzan
Bersama Alumni TMUA UII
Setiap Hari Sabtu & Ahad Ba'da Shubuh


 
Support : Creating Website | Forum Berbagi | Ulil Albab UII
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. : Ulil Albab Cahaya UII : - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Forum Berbagi