Selamat Datang di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia
Home » » Faedah Dzikir

Faedah Dzikir

Written By Tim Redaksi on Rabu, April 22, 2009 | 4/22/2009


Faedah-faedah yang disebutkan oleh Al-'Allamah Imam Ibnul Qayyim dalam kitabnya Al-Wabil Shayyib :

  1. Dzikir dapat mengusir setan, mengekang dan menghinakannya.

  2. Membuat ridla Ar-Rahman.

  3. Menghilangkan keresahan dan kegalauan hati lalu sebaliknya mendatangkan kebahagiaan dan kesenangan hati.

  4. Menguatkan hati dan badan.

  5. Memberikan cahaya bagi wajah dan hati.

  6. Mendatangkan rezeki.

  7. Meliputi orang yang berdzikir dengan wibawa, keindahan, dan keceriaan.

  8. Menumbuhkan mahabbah (pada Allah) yang merupakan ruh islam, poros agama, serta pusat kebahagiaan dan keselamatan.

  9. Melahirkan muraqabah (senantiasa merasakan pengawasan Allah) sehingga hamba bisa memasuki pintu ihsan sehingga dia beribadah kepada Allah seolah melihat-Nya. Adapun orang yang lalai dari dzikir, ia tidak mungkin mencapai tingkatan ihsan.

  10. Menimbulkan inabah dan ruju' (taubat dan bertaqarrub kepada Allah).

  11. Menumbuhkan kedekatan pada Allah. Seberapa besar kadar dzikir kepada /allah maka demikianlah kedekatan yang diraih, sedangkan seberapa besar kelalaian maka demikianlah kejauhan yang menimpa.

  12. Dzikir membukakan sebuah pintu yang agung di antara pintu-pintu ma'rifat, setuap kali seseorang memperbanyak dzikir maka semakin bertambah baginya ma'rifat.

  13. Menimbulkan rasa takut kepada Rabb dan memuliakan-Nya, disebabkan dzikir begitu menguasai qalbunya dan merasakan kehadiran Allah. Berbeda dengan mereka yang lalai, tirai yang menghalangi datangnya rasa pengagungan kepada Allah sangat tebal di hatinya.

  14. Meraihkan ingatan Allah untuknya, Allah SWT berfirman :

    أذكركم فاذكروني

    "karena itu, ingatlah kamu keada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu."

  15. Mereguk kehidupan qalbu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: "Dzikir bagi qalbu laksana air bagi ikan. Bagaimanakah keadaan ikan jikalau tidak mendapatkan air?!"

  16. Dzikir gizinya qalbu dan ruh.

  17. Membuat hati berkialu dan hilang karatnya.

    Tidak diragukan jika hati juga berkarat sebagaimana tembaga, perak, dan lainnya. Ia akan menjadi kemilau dengan dzikir, dzikir membuat hati cemerlang sehingga sama dengan cermin yang bening. Kalau hati tidak berdzikir maka dia akan berkarat, sedangkan kalau dia verdzikir maka ia pun cemerlang.

    Karatnya hati disebabkan dua perkara: lalai dan dosa. Adapun berkilaunya juga dengan dua perkara: istighfar dan dzikir.

    Barang siapakelalaikan menguasai sebagian besar waktunya maka karat akan menebal dalam qalbunya, sesuai dengan kadar kelalaian. Serta saat telah berkarat maka ilmu yang ada di hadapannya tidak akan dia pandang sesuai aslinya. Sehingga, dia pun melihat kebatilan berujud kebenaran dan sebaliknya kebenaran berbentuk kebatilan. Sebab ketika karatnya telah demikian tebal maka dia menjadi gelap sehingga membuat gambaran hakikat tidak sesuai lagi dengan apa adanya. Ketika karatnya telah menebal, dia telah menjadi hitam dan tertutup. Maka rusaklah penggambaran dan pemahamannya, diapun tidak menerima kebenaran dan tidak menggingkari kebatilan. Ini adalah hukuman terbesar bagi hati.

  18. Dzikir bisa menggugurkan kesalahan dan menghilangkannyam sebab dzikir adalah kebajikan yang terbesar sedangkan kebajikan bisa menghilangkan keburukan.

  19. Dzikir memupus kerenggangan antara hamba dengan Rabbnya, dimana orang yang lalai dari dzikir hubungannya renggang dengan Allah, ini tidak akan hilang kecuali dengan dzikir.

  20. Dzikir yang dilakukan hamba kepada Allah berupa memuliakan, bertasbih (menyucikan), dan bertahmid (memuji-Nya), akan membuat pelakunya diingat Allah ketika dia berada dalam kesusahan.

  21. Jikalau seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir kepada-Nya di waktu lapang, maka Allah akan mengenalinya sewaktu dia kesulitan.

  22. Dzikir menyelamatkan dari adzab Allah.

  23. Dzikir sebab turunnya ketenangan secara kontinyu, rahmat meliputi, dan para Malaikat mengitari, sebagaimana yang dikabarkan Nabi SAW.

  24. Sebab tersibukkannya hati sehingga tidak sempat berbicara ghibah, namimah (adu domba), dusta, kalimat kotor, dan kebatilan.

  25. Semua majelis dzikir adalah majelisnya para Malaikat, sedangkan perkumpulan yang melakukan perbuatan sia-sia lagi lalai dari mengingat Allah adalah majelisnya setan.

  26. Orang yang berdzikir berbahagia dengan dzikirnya, begitu juga teman duduk mereka. Inilah orang yang membawa berkah di mana pun dia berada. Sedangkan orang yang lalai akan sengsara dengan sebab perbuatan sia-sia dan kelalaiannya, demikian juga teman duduknya.

  27. Dzikir mengamankan hamba dari penyesalan hari kiamat, sedangkan semua tempat yang seorang gamba tidak mengingat Allah di sana akan menjadi penyesalan dan bencana baginya di hari kiamat.

  28. Berdzikir yang disertai tangis dalam sepi adalah sebab Allah menaungi hamba di bawah naungan 'Arsy pada hari pertemuan terbesar, sedangkan manusia berada di bawah panas matahari yang memanggang mereka di mauqif. Orang yang berdzikir ini mendapatkan naungan dari 'Arsynya Ar-Rahman.

  29. Menyibukkan diri dengan dzikir adalah sebab Allah memberikan bagi pengamalnya sesuatu yang lebih afdlal dibandingkan yang diberikan kepada orang yang berdoa meminta.

  30. Ia ibadah yang paling mudah namun paling manis lagi paling afdlal, sebab gerakan lisan itulah gerakan yang paling mudah di antara semua gerakan anggota tubuh. Seandainya anggota tubuh manusia bergerak dalam sehari semalam sebanyak gerakan lisan niscaya itu akan sangat membebaninya bahkan tidak akan dia sanggupi.



Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !




Ikut Kajian ! ! !

Download Brosure



Informasi Jadwal Kajian & Pelatihan

1. Kajian Aqidah
Bersama Ust. Abdussalam Busyro
Setiap Hari Selasa (*pekan ganjil) Ba'da Maghrib

2. Kajian Pendidikan dalam Islam
Bersama Ust. Fatan Fantastic
Setiap Hari Selasa (*pekan genap) Ba'da Maghrib

3.
Kajian Tafsir Al-Qur'an
Kitab Al-Muyassar
Bersama Ust. Suprianto Pasir, M.Ag
Setiap Hari Rabu Ba'da Maghrib

4. Kajian Tafsir Juz Amma
Bersama Ust. Okrisal Eka Putra, Lc
Setiap Hari Kamis Ba'da Maghrib

5. Kajian Akhlak
Bersama Ust. Abu Abdirrohman
Setiap Hari Jum'at Ba'da Maghrib

6. Pelatihan Tilawatil Qur'an
Bersama Ust. Ngaliman (Qori' Nasional)
Setiap Hari Sabtu Ba'da Maghrib

7. Pelatihan Adzan
Bersama Alumni TMUA UII
Setiap Hari Sabtu & Ahad Ba'da Shubuh


 
Support : Creating Website | Forum Berbagi | Ulil Albab UII
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. : Ulil Albab Cahaya UII : - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Forum Berbagi